Kamis, 25 November 2010

manusia pemakan rumput

manusia makan rumput

ekspresiku

Tanpa ekspresi, hidup tak ubahnya seperti mayat hidup, tubuh pucat tanpa darah dan tanpa warna. Sepintar apapun atau sebaik apapun manusia tidak akan berarti apabila tidak ada peninggalan yang bisa dikenang, semua akan musnah tanpa bekas dengan sendirinya secara pelahan. tanpa tulisan semuanya tidak bisa diingat selengkap mungkin dan sempurna mungkin, semua akan perlahan terhapus generasi demi generasi.Tulisan ini mencoba mengabadikan kisah-kisah, karya-karya dan ekspresi yang akan menghunjam didalam goresan maya.
blog ini hanya secarik kertas maya tempat untuk mengabadikan berbagai kisah, karya, fenomenal, foto, ekspresi dan macam-macam hal lainnya yang mudah-mudahan akan menjadi inspirasi bagi setiap pembacanya.

jangan puas dengan berbagai hal. betul ga??

arul julfiansyah

arul julfiansyah
Menunjuk langit yang tanpa batas. Tapi dikepalanya terbenam pikiran ingin pergi kelangit dan bersantai ria bersama sang awan.

sinar indah

sinar indah
seperti sinar yang menembus awan